Tradisi Ruwatan Berasal Dari Daerah
Pada awalnya tabuik memang hanya ada satu yaitu tabuik pasa.
Tradisi ruwatan berasal dari daerah. Hal ini mengacu pada leluhur suku melayu di pekanbaru yang memang berasal dari siak. Ruwatan rambut gimbal adalah upacara pemotongan cukur rambut pada anak anak berambut gimbal gembel yang dilakukan oleh masyarakat di daerah dataran tinggi dieng dieng plateau jawa tengah ritual ruwatan yang diadakan pada tanggal satu suro menurut kalender jawa ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak anak berambut gimbal dari sukerta sesuker kesialan kesedihan atau. Makna dari mengumpulkan adalah mengajak masyarakat seluruh kampong berkut hasil buminya untuk dikumpulkan baik yang masih mentah maupun yang sudah jadi atau dalam taraf pengolahan. Dan dari penampilan di anjungan jawa barat itulah kemudian kesenian sisingaan menjadi dikenal oleh masyarakat hingga saat ini.
Sobat semua yang hidup di zaman old tentunya sudah tidak asing lagi dengan upacara yang satu ini. Tradisi ini diawali dengan ziarah ke berbagai makam pemuka agama dan tokoh tokoh penting riau. Sedangkan tabuik subarang berasal dari daerah subarang seberang yaitu sebuah wilayah di sisi utara dari sungai atau daerah yang disebut dengan kampung jawa. Ziarah dilakukan setelah sholat dzuhur.
Budaya ruwatan ini diberlakukan bagi orang yang nandang sukerta atau orang yang berada dalam dosa. Tradisi ruwatan adalah salah satu bentuk upacara atau ritual penyucian yang hingga saat ini tetap dilestarikan oleh masyarakat jawa. Versi kedua mengatakan bahwa kesenian sisingaan diciptakan sekitar tahun 1840 oleh para seniman yang berasal dari daerah ciherang sekitar 5 km dari kota subang. Ditengah mewabahnya covid 19 sebanyak 30 orang sukerto menjalani ruwatan massal gratis di padepokan seni kirun yang berada di desa bagi kecamatan kabupaten madiun minggu 20 9 2020.
Salah satu orang peserta ruwatan atau sukerti yang berasal dari desa sekar putih kecamatan bagor. Ruwatan berasal dari kata ruwat atau ngarawat bahasa sunda yang artinya memelihara atau mengumpulkan. Kalangan sendi kehidupan suku jawa tidak lepas dari tradisi yang sejak dulu sudah di percayai. Meruwat bisa berarti mengatasi atau menghindari sesuatu kesusahan bathin dengan cara mengadakan pertunjukan atau ritual.
Dari beberapa suku jawa seperti jawa tengah jawa timur dan daerah istimewa yogyakarta. Masyarakat jawa mempercayai bahwa orang yang baru meninggal sampai 40 hari setelah meninggal arwahnya ada di sekeliling keluarga dan rumahnya. Acara yang satu ini merupakan salah satu acara yang digelar khusus untuk anak tunggal saja. Tradisi petang megang dilaksanakan di sungai siak.
Upacara ruwatan ini berasal dari daerah jawa khusunya dari daerah dieng.